Senin, 16 Januari 2017

Kades Desa Sraten Kembalikan Raskin Berkutu dan Kecoklatan

Banyuwangi. Kepala Desa Sraten Rahman Mulyadi kembalikan beras untuk warga miskin ke Badan Ururan Logistig (Bulog) Banyuwangi. Pasalnya beras tersebut sangat tidak layak untuk di bagikan kepada masyarakat, karena banyak kutunya dan  warnanya kecoklatan. Padahal anjuran pemerintah terkait supkai beras untuk warga tidak mampu ini harus layak untuk di konsumsi oleh masyarkat, dasn kualitasnya harus baik, tidak berkuta dan warnanya kecoklatan, “Karena banyak kutunya, beras untuk warga miskin ini harus di kembalikan dan diganti dengan beras yang baru,”ujar Kades Sraten.
Karena beras yang berkutu tersebut sudah terbagikan ke dusun-dusun untuk diserahkan ke yang berhak, Kades Sraten tersebut memerintahkan kepada Kepala Dusun (Kadus) untuk menarik kembali, dan mengembalikan ke kantor desa agar mendapat ganti beras yang layak untuk di konsumsi “Kadus-kadus langsung bergerak dan mengumpulkan kembali beras yang sudah di distribusikan ke masyarakat tersebut  ,”paparnya.
Akibat komplain tersebut, menurut Rahman Mulyadi (Kades), pihak Bulog Banyuwangi langsung mengganti Raskin itu, dan beras yang berkutu tersebut di tarik kembali. “Beras yang berkutu tersebut sudah dig anti, dan masyarakat sudah menerima beras itu sudah beras yang lebih baik dan layak untuk di konsumsi,”paparnya.
Ketegasan Kades Sraten H. Rahman Mulyadi ini disambut baik oleh wara setempat, karena  selama ini tidak ada Kades yang berani bersikap seperti itu, dan selalu menerima  pemberian tersebut, menurut beberapa yang menerima Raskin, kepada kami mengatakan, saat di beri beras tersebut dirinya tidak mempersolkan dan menerima beras tersebut apa adanya.
“Syukur alhamdulilah, saya mempunyai Kades yang tegas dan perhatian kepada masyarakatnya, dan sikap tegas ini harus tetap di lakukan, jangan sampai kejadian ini terjadi lagi di desa kami maupun desa lain se kabupaten Banyuwangi, beras itu memang tidak layak untuk di konsumsi orang, selain berkutu warnanya sudah ke coklatan baunya apek, walaupun sudah digiling lagi dan semakin ancor (pecah seribu).”jelas salah satu warga ,”(pak usup)(Rony)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar