Dikutip dari TIMES INDONESIA, BANYUWANGI – Tradisi unik endog-endogan atau telur selalu hadir dalam setiap perayaan Maulid Nabi Muhamad SAW disetiap sudut kampung di Banyuwangi, Jawa Timur. Seperti yang terlihat di sepanjang jalan di Desa Sraten, Kecamatan Cluring, Senin (12/12/2016).
Puluhan Jodang (tiang dari batang pohon pisang yang juga dihias warna-warni) berdiri berjajar di sepanjang jalan. Pada setiap jodang, tertancap puluhan kembang endog atau kembang telur, yakni wadah kecil berhias kertas warna warni mirik bentuk bunga yang di dalamnya berisi telur ayam rebus.
Jodang-jodang ini nantinya akan diarak keliling desa denga dinaikkan becak atau mobil pikap. Warga yang ikut mengarak atau pawai bershalawat bersama sebagai wujud doa berharap berkah dan safaat Nabi muhammad SAW serta dijauhkan dari mara bahaya.
Selanjutnya, jodang-jodang dibawa ke masjid besar Baitus Salam untuk dibacakan doa sebelum telur dibagikan kembali ke warga.
Kepala Desa Setempat, H Rahman Mulyadi mengatakan, tradisi turun-temurun ini selain menjadi tradisi setiap tahun bagi warga desa yang mabersolawat bersama sebagai wujut doa berharap berkah dan safaat Nabi muhammad SAW serta di jauhkan dari mara bahaya.yoritas masyarakatnya muslim, juga menjadi ajang silaturrahmi layaknya lebaran.
"Tradisi mauludan masyarakat di desa ini mulai dulu tidak bisa berubah dan tetap sama, bahkan lebih meriah setiap tahunnya," papar H Rahman Mulyadi yang juga tokoh penggerak NU di kecamatan Cluring.
Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW memang dianggap sebagai lebaran ketiga bagi warga Desa Sraten. Karena itu, tak heran tradisi mudik bagi warganya yang berada di luar kota juga ada dalam perayaan Maulid Nabi.
"Warga yang sedang merantau hampir semuanya pulang, mulai yang dekat-dekat sini, Bali, Sumatera, Madura semua mudik untuk silaturahmi seperti saat lebaran. Jadi bisa saya katakan warga sraten kini lengkap," ujar mantan aktivis PMII yang saat ini menjabat Kepala Desa.
Seperti yang dilakukan keluarga Andi Setiawan yang merantau di Kota Denpasar, Bali. Andi bersama istri dan anak-anaknya menyempatkan pulang ke kampung halaman meski liburnya hanya sebentar. Untuk perayaan ini, Andi mengeluarkan dua jodang yang dihias cantik.
"Meski liburnya hanya sebentar, menyempatkan diri untuk hadir memeriahkan tradisi hias telur yang sudah ada mulai dulu," kata Andi Setiawan.
Andi menambahkan, ia dan keluarganya senang bisa memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW di kampungnya. Selain sudah menjadi kewajiban dan ajang silaturahmi, ia berharap tradisi ini bisa menjadi budaya yang tetap dipertahankan.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar