Banyuwangi – Setelah diyakini sebagai makam Prabu Tawang Alun , TPU [Tempat Pemakaman Umum ] di Dusun Kedawung Desa Sraten Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi , hampir setiap hari dikunjungi oleh peziarah , para peziarah tersebut datang dari berbagai penjuru Nusantara , dan bahkan peziarah ada yang datang dari pulau Kalimantan dan wilayah lain .
Sebelum diyakini sebagai makam Prabu Tawang Alum , makam umum yang ada di Dusun Kedawung Desa Sraten situasinya biasa biasa saja , sama dengan pemakaman yang lain , situasinya sunyi senyap , namun setelah para tokoh masyarakat Desa Sraten menyakini bahwa di TPU Dusun Kedawung terdapat makam Raja Blambangan pertama yaitu Pabu Twang Alun maka situasi dan kondisinya semakin berubah.
Pemakaman yang sejak beratus ratus tahun yang lalu suasananya sunyi senyap sekarang berubah menjadi ramai , makam Prabu Tawang Alun yang sejak semula hanya sebagai pemakaman biasa sekarang mulai dilakukan pemugaran , sehingga membuat suasana dilingkungan makam sekamin indah ,.
Kepala Desa Sraten H Rahman saat ditemui dikoantor tempat dinasnya mengatakan , pemugaran akan selalu dilakukan setiap tahun dan bahkan masyarakat akan selalu siap untuk membantu pemugaran makam Prabu Tawang Alun, karena merupakan kebanggaan masyarakat Banyuwangi khususnya masyarakat Desa Sraten, sehingga masyarakat menghendaki makam Prabu Tawang Alum di pugar sebagus mungkin , karena makam Prabu Tawang Alun menjadi ikon Desa Sraten , cetusnya.
Lebih lanjut Kapala Desa H Rahmanmengungkapakan saking bangganya terhadap Rajanya , seluruh masyarakat Desa Sraten pada bulan asuro / tahun baru Hijriah tumplek blek dan berbondong bondong sambil membawa ambeng / tumpeng takir sewu berjalan kaki dari tempat pemandian menuju pemakaman Prabu Twang Alun dengan menempuh jarak kurang lebih 1 km.
Tokoh masyarakat Desa Sraten Slamet saat dikonfirmasi menuturkan masyarakat Desa Sraten sangat antusias terhadap acara ritual ini , sebagai bukti kirap takir sewu yang dipersembahkan Prabu Tawang Alun di ikuti seluruh masyarakat Desa Sraten , selain itu masyarakat dengan khusuk mengikuti acara doa bersama di makam Prabu Tawang Alun , dengan doa bersama ini kita berharap Desa Sraten bisa menjadi besar seperti saat dipimpin oleh Prabu Tawang Alun.
Kepala Dinas Parawisata Kabupaten Banyuwangi Drs Bramudia saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan dirinya sangat bangga dengan kegiatan yang dilakukan oleh Desa Sraten , acara adat yang dilakakukan di Desa Sraten merupakan Budaya yang harus dilestarikan dan diuri uri , karena budaya itu merupakan budaya yang menjadi ikon Pemerintah Kabupaten Banyuwangi kedepan.
Sumber: indonesiapos.news
Tidak ada komentar:
Posting Komentar